Home Sosial Politik Batas Privasi Orang Indonesia
Sosial Politik - June 8, 2013

Batas Privasi Orang Indonesia

Pertama jumpa dengan seseorang, tentu kita tidak punya info apa-apa thd orang tersebut. Orang Indonesia, yg kebanyakan suka ngobrol, biasanya banyak bertanya macam-macam tuh.

Dari mana asalnya?

Rumahnya? Oh di bagian sananya itu ya?

Loh, dulu katanya SMA di sana, jadi bukan orang sana? Oh keluarga pindah. Kenapa?

Sekarang kuliah? Jurusan? Wah, bentar lagi lulus dong. Kok nggak masuk ke [UNIV LAIN] aja?

Apa lagi kalau bertemu dengan yg sedikit lebih tua. Bapak-bapak gitu. Sampai jumlah anak, pekerjaan, kegiatan istri, prestasi gitu bakal diceritakan. Umur, lingkungan kerja, berat badan, politik, agama, dll juga bisa jadi obrolan.

Hal tersebut juga kadang orang Indonesia terapkan saat bertemu (entah tidak sengaja atau memang kolega/teman dari teman) dengan orang asing. Bisa lebih banyak tuh pertanyaannya. Padahal, sepertinya menurut orang asing bombardir pertanyaan seperti itu seperti melanggar privasi ya. Misalnya, di artikel Discussion Indonesian Men and Their Obsession with me Marrying Their Women, ada bule yg sedang tinggal di Indonesia mengeluhkan mengabarkan hal ini.

Ternyata beda negara memang beda budaya ya.

Tapi di Indonesia ada yg aneh. Nama, yg biasanya paling penting, bisa jadi nggak ketahuan. Duduk di kereta, sudah ngobrol ngalor ngidul. Kita sudah tahu banyak hal ttg orang yg duduk di samping kita, mulai dari rumah, keluarga besar, anak gadis, cerita kecil, perampokan di dekat rumah, dll. Sudah akrab lah. Tapi nama tampak tabu untuk dibicarakan.

Saat saya mengobrol dengan Pak Setiawan di Masjid Istiqlal kemaren juga, saya memberanikan diri menanyakan nama pada saat mau berpisah. Hmm…

Sepertinya, orang Indonesia tidak merasa privasi terancam, mau mengeluarkan banyak info, asal nggak ketahuan identitas diri ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Kenal, Bahasa Inggrisnya Apa?

"No knowledge, no love!" Wait what? Tiba-tiba penasaran, konsep "kenal" itu ada nggak ya…