Nan ya?!

Di dalam semangat nuansa makna, saya baru saja diperkenalkan oleh teman Jepang saya satu komik yang sangat lucu berikut. Hampir semua dialog di komiknya cuma bilang “nan ya” atau variasinya. Dan tentu saja, artinya, atau lebih tepatnya arti dan nuansa di dalamnya berbeda-beda.
Komik ini bukan dalam bahasa Jepang standar, melainkan dalam dialek Kansai. Mari kita cek.

Kalau di artikan ke bahasa Indonesia, tanpa menghilangkan kesan yang ada di bahsa aslinya, mungkin kira-kira seperti berikut.
Patut di catat bahwa komik bahasa Jepang itu dibaca dari kanan ke kiri.

“Ih, apaan nih?” *ngejek
“Apaan loe!?” *nggak terima
“Apaan gan… Nggak apa-apa gan….” *menenangkan
“Apaan sih?!” *bingung
“Loe yang apa??” *nantangin

“Apa loe ha!?” *balik nantang
“Apa juga ha!?” *gelut
“Apa-apaan ini kalian!” *kesel
“Ngapa!!???” *nantangin juga loe?
“Apaan toohh—-!!” *nggak mudeng

“Eh apa tuh?” *nanya sesuatu
“Apaan?” *konfirmasi pertanyaan balik
“Apaan sih apaan?” *yang lain ikut penasaran
“Apa, gelut katanya…” *terjawab
“Oh, kirain apaan.” *kecewa
Tamat.
Kenal, Bahasa Inggrisnya Apa?
"No knowledge, no love!" Wait what? Tiba-tiba penasaran, konsep "kenal" itu ada nggak ya…