Home Bahasa Diskusi Bahasa Pengen Nulis Jurnal
Diskusi Bahasa - July 5, 2016

Pengen Nulis Jurnal

Saya lagi penasaran dengan aplikasi, kalau bisa mobile, buat nulis jurnal. Ada gak ya yang bagus? Belum nyari bener-bener sih, tapi sekilas liat kok jelek semua.

Jurnal? Bukan-bukan, bukan jurnal yang itu. Yang saya ngutang dua agan itu, bukan lah! Maksudnya jurnal disini buku harian. Tapi dibilang buku harian kok kayaknya gmn gt. Pertama, kayak kesan norak atau melankolis, kan kata jurnal lebih elegan, hehe. Kedua, nggak nyari yang harian juga. Apps yg saya sekilas lihat tadi itu yg mode harian, makanya jelek.

Jadi, saya dulu sebenarnya juga sempat meniatkan diri untuk menulis jurnal/ buku harian/ atau apalah itu. Pokoknya, catatan pribadi untuk diri di masa depan yang bersifat rahasia. Blog pribadi lah. Saya dulu nulis di buku beneran. Hitung-hitung melatih tulisan tangan, sama mencurahkan keluh kesah. Cie… Saya dulu memulainya karena membaca sebuah buku ttg menulis, saya lupa judulnya. Disarankan oleh Mbak Ilmi Hapsari Dewi, istrinya kak Bachtiar, kakaknya Annas. (ada yg kenal?)

Setelah kurang lebih setahun, makin lama makin jarang. Akhirnya, kejarangannya makin melebar dan tertinggal lah jurnal hitam itu. Memang hal yang bersifat rutinitas gini gak boleh ditinggalkan barang sehari, kalau nggak hilang kebiasaannya.

Malu ah, Jangan diliat!

Kuliah di Jepang, mahasiswa dibiasakan untuk membuat catatan pribadi. Nggak juga sih sebenarnya. Cuma karena ada GROUP MEETING tiap minggu, jadi harus membuat slide presentasi laporan progress ke grup riset tiap minggu. Biasanya isinya:

  • Rencana minggu ini
  • Hal yang dilakukan dan hasil capaian/ masalah
  • Rencana selanjutnya

Kemudian tiap sebulan sekali, ada ZENTAI MEETING yang mengharuskan grup tertentu presentasi kemajuan untuk bulan kemaren. Jadi, suka nggak suka, tiba-tiba punya jurnal ttg riset sendiri aja deh.

Btw, mayoritas mahasiswa Jepang menyebut meeting disini dengan kata ZEMI. Bisa dikatakan mutlak “semua” mahasiswa Jepang. Kata ini begitu dewa yg jika disebut bisa digunakan untuk menolak tawaran, event, ajakan, atau minta tolong apapun. APAPUN!!! Namun, di lab saya kata ZEMI ini sama sekali tidak dikenal. Agak aneh ya? Mungkin karena kata ini nggak begitu presisi digunakan, apalagi sebagai one phrase to catch them all. Cerita untuk lain kali.

Nah, saat saya mulai kerja, satu hal yang pertama diajarkan oleh bos saya adalah membuat 日報 (nippou) alias laporan harian. Templat yang beliau beri adalah sebagai berikut:

  1. Planned Tasks
    Rencana hari ini, sebaiknya pikirkan 30 menit di awal hari
  2. Results
    Apa aja capaian, semua rencana berhasil kah? Gagal kah?
  3. Learned Items
    Hari ini pasti ada hal baru yang dipelajari. Tulis!
  4. Thoughts
    Ini bagian yg paling penting. Atasan biasanya baca bagian ini doang. Untuk diri sendiri di masa depan juga penting buat refleksi.
Laporan Progress
Tipikal Slide Laporan Progress

Selama tiga bulan ini, saya menulis jurnal harian tersebut. Awal-awal saya menyisakan waktu sebentar di akhir hari untuk menulis, setengah sampai satu jam. Lama kelamaan, setiap saya menyelesaikan sesuatu, ada hasil (buruk/baik), atau ada pikiran tertentu saya langsung tulis tanpa harus menunggu akhir hari. Lebih enak gini, nggak berat mikir/mengingat sebelum pulang dan catatannya lebih lengkap.

Hasilnya seru juga. Saya jadi ingat oh waktu itu pernah melakukan hal itu, eksperimen parameter ini hasilnya gini. Semua detail ada catatannya di email. Benri!

Begitulah ceritanya. Saya jadi tertarik lagi buat menulis buku harian jurnal untuk keseharian. Mungkin bisa berguna di masa depan kelak.

Lagi jalan, tiba-tiba liat ada toko bagus, catet-foto-simpan. Eh, ketemu orang baru, catet lagi entri sedikit. Kepikiran sesuatu, pengen beli itu, atau lagi galau nih, atau ada ide blog! Buka apps bentar, ketika satu kalimat, beres. Simpel kayaknya ya.

Kalau di anime mungkin jadinya kayak si Yuki di Mirai Nikki deh. Hehe… Nggak separah itu juga sih.

1715_phone

Nah, kembali ke aplikasi hape tadi, belum nemu yg kayak gitu. Kebanyakan harus membuat entri harian, pilih tanggal, terus tulis puanjang. “Today I met…”

Nggak ada ya yang UI-nya cuma kotak teks polos satu, kayak mesej. Terus tulis, enter deh. Si apps langsung catat tanggal nulis, tempat (opsional), atau ada pilihan tag di bawah. Simpel kan. Masak nggak ada sih??

Ada gan! Namanya: Twitter. <.<

Oh. My.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Kenal, Bahasa Inggrisnya Apa?

"No knowledge, no love!" Wait what? Tiba-tiba penasaran, konsep "kenal" itu ada nggak ya…