Soap Opera vs. TV Drama

Soap Opera atau bahasa Indonesianya opera sabun adalah salah satu jenis program televisi yang menampilkan cerita fiksi berseri. Saya awalnya agak bingung dengan istilah ini karena pada beberapa subtitle dan alih bahasa menerjemahkan kata dorama dari bahasa Jepang menjadi soap opera dalam bahasa Inggris. Setelah sedikit googling, ternyata keduanya memang mirip meskipun terdapat sedikit perbedaan.
Saya juga baru tahu bahwa soap opera sudah memiliki istilah Indonesia sendiri. Yap, Anda benar! Sinema Elektronik alias Sinetron adalah padanan soap opera orang luar itu di Indonesia. Saat saya mengubah bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris pada halaman Soap opera di wikipedia pun saya dialihkan ke halaman berjudul Sinema Elektronik. Silakan Anda coba sendiri.
Istilah opera sabun sendiri sebenarnya disebabkan oleh serial radio yang pertama kali disponsori dan diproduksi oleh perusahaan sabun seperti Procter & Gamble, Colgate-Palmolive and Lever Brothers. Walaupun begitu, istilah ini sering dijadikan lelucon. Misalnya, disebut opera sabun karena Sinetron itu seperti sabun semakin digosok semakin berbusa, semakin banyak episodenya semakin tidak habis-habis ceritanya.

Perbedaan opera sabun alias sinetron dan seri drama TV (dan dorama) utamanya terdapat pada jumlah episode. Format sinetron tidak memiliki batas jumlah episode dan bisa diperpanjang hingga tanpa batas. Dengan demikian tipikal ceritanya adalah berulang-ulang dengan kisaran konflik yang itu-itu saja.
Opera sabun selalu berkisar tentang romantisme dan kekeluargaan. Opera sabun biasanya memiliki lebih dari satu bagian cerita. Cerita pada opera sabun biasanya berjalan secara bersamaan (konkuren) dan kemudian bersinggungan hingga berkembang menjadi cerita selanjutnya. Biasanya, satu episode sinetron menampilkan beberapa dari bagian cerita ini (dan sering bagian cerita bisa berjalan independen satu sama lain) hingga akhirnya tokoh-tokohnya bertemu. Ketika satu bagian selesai, bagian lain biasanya masih dalam tahap pengembangan atau baru dimulai. Cerita opera sabun jarang berakhir dengan tenang, masih ada beberapa “masalah” yang sengaja ditinggalkan sehingga dengan demikian cerita ini bisa sewaktu-waktu dilanjutkan. Setiap epiosdenya pun sangat mengandalkan cliffhanger pada penutupnya.
Kebalikan dari itu, format drama memiliki batas episode yang jelas. Dari awal, tv drama sudah ditentukan akan tayang sekian episode. Karena episodenya terbatas, frekuensi tayang drama bisa lebih renggang dari opera sabun dan waktu pengambilan gambar lebih lengang. Dengan demikian, kualitas tv drama lebih tinggi dan tidak memuat sorotan yang tidak perlu. Muatan pada tv drama biasanya berfokus pada satu masalah tertentu dan tidak melebar. Selain romantisme, biasanya aksi, kriminal, petualangan, sains, atau bercerita tentang tokoh ternetu. Satu episode tv drama biasanya menyelesaikan semua cerita yang ada di episode itu dengan apik dan tidak selalu mengandalkan cliffhanger.
Sinetron dan opera sabun banyak dikritik karena muatan ceritanya yang berkisar pada persaingan antar anggota keluarga atau satu keluarga dengan keluarga lain. Persaingan ini tidak jarang berubah menjadi permusuhan atau dendam yang berlarut-larut hingga beberapa turunan (akibat jumlah episodenya itu). Sinetron yang mengangkat tema agama pun biasanya berkisar tentang dogma atau kontroversi di seputar agama itu dibumbui dengan romantisme yang belum tentu sesuai dengan agama yang diangkat, bukan tentang pengajaran agama yang benar dan pesan moral untuk kehidupan sehari-hari. Tema mistis terlebih lagi sangat melecehkan ajaran agama. Kemudian yang paling penting, tema apapun yang diangkat sangat jarang sinetron yang menyisipkan pesan moral yang mendalam.
Oh ya, setelah baca-baca ternyata gaya-gaya sinetron itu sama baik di Indonesia atau di negara lain. Sorotan close-up wajah atau pencahayaan atas kepala memang menjadi ciri bagi opera sabun. Cerita opera sabun pun banyak diambil dalam ruangan dibanding luar ruangan. Ruangan yang ada biasanya putih dengan beberapa furniture mengkilap yang memang didesain untuk mengesankan ‘tingkat kekayaan’ sang tokoh.
Yang menjadi trademark opera sabun juga adalah mode percakapan disana. Pada suatu situasi, sepasang tokoh sedang bercakap berhadapan, kemudian salah seorangnya berputar 180° sehingga keduanya menghadap ke penonton. Percakapan pun tetap berlangsung pada saat ini. Hal ini memang tidak realistis di dunia nyata dan jarang kita temui di format acara lain tetapi ini konvensi yang diterima pada opera sabun.
Terakhir, sekedar mengambil data dari Wikipedia, sinetron dengan jumlah episode terbanyak adalah Cintra Fitri dengan jumlah 1002 episode (masa tayang 4 tahun) sedangkan sinetron dengan masa tayang terlama adalah Tersanjung dengan masa tayang 7 tahun dengan jumlah 259 episode dan 7 musim (season).
Sinetron Amerika Serikat lebih menggila lagi. Sinetron terlama tayang selama 63 tahun dengan jumlah episode 4.834+ episode. Judulnya Meet the Press dan ditayangkan di NBC dari tahun 1947 hingga sekarang. Sinetron terbanyak episodenya adalah Today dengan 17.000+ episode dan Guiding Light dengan 15.000+ episode. Keduanya sudah tayang lebih dari 55 tahun dan Today masih berlanjut hingga sekarang.
Kenal, Bahasa Inggrisnya Apa?
"No knowledge, no love!" Wait what? Tiba-tiba penasaran, konsep "kenal" itu ada nggak ya…