Yamato, Kuroneko Itu Bukan Mail-Service

Suatu hari saya membalas email di kantor. Mengirim laporan bahwa CD sudah saya kirim via pos. Saya menulis dengan kalimat bahasa Jepang berikut.
CDは郵送いたしました。
CD sudah saya kirim.
Saya menulis begitu karena mengopi paste aja dari yang meminta kirim filenya di CD via pos.
郵送でCDを頂けますでしょうか。
Bisakah mengirim CDnya via pos.

Dalam pengertian saya, “kirim via pos” itu ya pengiriman surat konvensional. Yang nggak pake jaringan, fax, dropbox, atau elektronik lainnya. Mau ngirim via Tiki kek, JNE kek, DHL kek, mengirim surat via pos itu ya nggak mesti pake Pos Indonesia. Iya nggak sih?
Terus setelah saya lakukan pengiriman via jasa pengiriman Yamato yang (kayaknya) jadi langganan kantor, saya laporan deh, kopas aja kata kerja 郵送
yang mbaknya pake. Soalnya pas ngetik email lupa bahasa jepangnya kirim
itu apa.
Terus saya diketawin bos saya.
Beliau cerita, ngirim sesuatu pakai Yamato atau jasa pengiriman selain JP Post nggak bisa memakai kata 郵送
. Yamato nggak termasuk “pos”. Atau lebih strict-nya, mereka bukan layanan surat. Dalam hukum Jepang, mail atau surat cuma boleh dilakukan oleh JP Post saja.

Jadi walaupun banyak juga orang mengirim dokumen via bukan JP Post, sejatinya itu bukan mengirim via pos. Bukan pula menggunakan layanan surat. Karena nggak boleh make pengiriman surat, mail service, selain JP Post. Melanggar hukum. Meskipun semua orang melakukannya sih. Seenggaknya, nggak make perangko.
Jadi, kalimat yang benar adalah:
送付いたしました。
Sudah saya kirim.
“Mengirim” yang normal.
Btw, bahasa Jepang dan kanjinya itu memang menjengkelkan dengan kata yang mirip-mirip tapi cuma bisa dipakai dengan spesifik konteks, kayak begini. Bikin susah tes JLPT aja.
郵送、送付、送信、通信、送る
hm hm hm。。。
Kenal, Bahasa Inggrisnya Apa?
"No knowledge, no love!" Wait what? Tiba-tiba penasaran, konsep "kenal" itu ada nggak ya…
Seru, Hanzi dalam bahasa Mandarin pun juga beragam. Kadang susah payah dibenamkan ke otak artinya A, jika digabung kata lain dan diubah urutannya maknanya kadang jauh sekali 🙂